Hari ini Kiran ada kelas renang, basket, tennis dan gymnastics di Mall Kota Kasablanka. Sebelum berangkat, saya mengingatkan Kiran untuk menyiapkan barang-barang yang diperlukan untuk semua kegiatan tersebut.
Biasanya ketika keluar, Kiran sudah terbiasa menyiapkan barang keperluannya ke dalam tas seperti botol minum, baju dan celana ganti, serta topi. Tetapi karena bawaan setiap pergi kr Rockstar Gym ini banyak, saya hanya membantu mengingatkan keperluan setiap kegiatan. Misalnya, untuk renang, Kiran menyiapkan semuanya, dan saya akan menyebutkan yang perlu dibawa, jika ada di tas, Kiran akan bilang "Ada, bun". Dan jika belum ada, Kiran akan mengambilnya sendiri.
Hanya saja, ketika pulang, kemandirian mengeluarkan dari dalam tasnya yang masih perlu ditingkatkan dan dilatih. Saya pun harus konsisten mengingatkan, karena terkadang saya sendiri lupa hehe.
#level2
#bunsayiip
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
Tuesday, July 25, 2017
Melatih Kemandirian Anak #12
Senin pagi ini, Kiran melakukan Simple Stepsnya terlambat
karena ia bangun jam 8, tetapi ia tidak langsung mengerjakan tanggung jawabnya,
tetapi ia malah bermain dengan mobilannya. Saya sudah mengingatkan Kiran sudah
hampir jam 9 (karena jam 9 adalah jadwal yang Kiran pilih untuk gadget
timenya). Jika ia Ia melakukan semua tanggung jawabnya lewat jam 9, maka ia
konsekuensi yang disepakati adalah Kiran kehilangan waktu gadgetnya. Ternyata,
Kiran melakukan semua Simple Stepsnya hanya dalam waktu 15 menit saja. Dan
tentu saja hasilnya berantakan dan Kiran menangis meminta waktu gadgetnya.
Setelah tangisnya reda, kami bertiga berdiskusi mengapa Kiran kehilangan waktu
gadgetnya dan Kiran melihat lagi kualitas tanggung jawabnya. Setelah ia
mengerti kami tanyakan rencana ke depannya agar tidak terjadi hal seperti ini
lagi apa yang akan ia lakukan? Kiran mengatakan akan bangun lebih pagi dan
mengerjakan tanggung jawabnya dengan baik dan tidak tergesa-gesa.
#level2
#bunsayiip
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
Melatih Kemandirian Anak #11
Minggu ini kami harus pulang kembali ke Jakarta. Sebelum
pulang, Kiran saya ingatkan untuk membereskan kasur sebelum pulang. Karena di
rumah Kiran sudah pernah memasukkan seprei sendiri ke kasur, kali ini saya
minta Kiran untuk melakukannya lagi sendiri. Sebelum di mulai, Kiran terlihat
kesulitan memasukkan seprei ke ujung kasur karena ia salah memasukkan ujung
yang salah. Ia lalu bilang “It’s hard bun”. Saya berikan ia semangat untuk
melakukannya lagi. Kiran mencobanya lagi dari ujung yang berbeda. Ternyata
bisa! Senyum lebar tersungging dari bibir kecilnya. Dan ia bilang “I can do
it”.
Memang kasur di rumah mertua saya memakai ranjang tidak seperti kasur di rumah kami yang tidak memakai ranjang, jadi lebih mudah untuk Kiran. Tetapi dari pengalaman ini, saya harap Kiran bisa mengganti seprei sendiri tanpa bantuan saya atau ayahnya lagi.
Memang kasur di rumah mertua saya memakai ranjang tidak seperti kasur di rumah kami yang tidak memakai ranjang, jadi lebih mudah untuk Kiran. Tetapi dari pengalaman ini, saya harap Kiran bisa mengganti seprei sendiri tanpa bantuan saya atau ayahnya lagi.
#level2
#bunsayiip
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
Melatih Kemandirian Anak #10
Sabtu ini Kiran mengalami hal yang tidak mengenakkan, gigi
geraham atasnya patah, ternyata setelah saya lihat, gigi atasnya hitam! Saya
sangat kaget, padahal hampir setiap hari Kiran menyikat gigi sebelum tidur.
Memang aka nada hari-hari di mana kami pulang malam dan Kiran sudah tertidur.
Namun tidak hanya saya, Kiranpun kaget melihat ada bulatan hitam jatuh dari
gigi gerahamnya. Ternyata itu kotorannya!
Setelah itu, saya ajak Kiran
berefleksi, mengapa hal itu bisa terjadi dan apa rencananya ke depan agar
tidak terjadi lagi. Ia pun mengatakan akan menyikat gigi lebih lama dan lebih
bersih lagi tanpa perlu diingatkan ayah dan bunda. Ia juga bilang kalau akan
menbawa sikat dan pasta gigi di dalam tasnya, jadi kalau sewaktu-waktu pulang
malam, ia bsia menyikat giginya dulu sebelum tidur. Yah, semoga konsisten ya
nak, memang sesekali learn the hard way itu bagus juga untuk menyadarkan anak.
#level2
#bunsayiip
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
Melatih Kemandirian Anak #9
Jumat sore ini, kami akan pergi lagi menuju Bandung, ikut
ayah mengerjakan proyek di sana. Setiap akan keluar rumah, Kiran sudah terbiasa
menyiapkan keperluannya sendiri. Untuk membereskan bajunya, Kiran pun
melakukannya sendiri, saya hanya perlu bilang, “Kita akan berada di Bandung
selama 3 hari 2 malam. Jadi Kiran menyiapkan 1 piyama tidur dan 2 pasang baju
main. Setelah selesai, Kiran menaruh tasnya di dalam mobil. Botol minum dan
topi sudah otomatis ada di dalam tasnya. Hanya saja, setelah pulang kembali ke
Jakarta yang masih harus sering diingatkan agar Kiran mengosongkan dan membereskan
isi tasnya lagi.
#level 2
#bunsayiip
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
Melatih Kemandirian Anak #8
Kamis ini adalalah hari Special yang di tunggu-tunggu oleh
Kiran. Mengapa? Karena hari ini kami akan menonton film Despicable Me 3.
Specialnya di mana? Karena untuk film ini sudah ditunggu-tunggu Kiran sejak 2
bulan yang lalu. Berhubung saya habis khatam membaca buku Financial Wisdom for
Kids, saya dan Ian mau mencoba mengajarkan kepada Kiran tentang kemandirian
keuangan, yaitu menabung. Kiran sendiri sudah tahu arti kata menabung, tetapi
belum pernah mempraktekkannya langsung. Saya dan Ian tidak mau membelikan tiket bioskop itu secara cuma-cuma. Karena Kiran suka sekali film
Despicable Me, jadiah tiket film ini kami jadikan tujuan pendek menabung selama 2
bulan.
Karena Kiran belum mempunyai uang jajan, maka saya dan Ian yang
menabung, menurut Prof.Chandra, penulis buku Financial Wisdom for Kids, ketika anak masih kecil, tidak apa-apa anak tidak ikut andil dalam
menabung, yang penting anak melihat orang tuanya mengumpulkan uang demi suatu
tujuan, bukan main gesek CC atau tarik uang di ATM. Kami pun memberikan uang untuk
ditabung kepada Kiran, lalu ia yang akan memasukan ke dalam celengan. Setelah hampir 2
bulan, kami membuka celengan dan menghitung bersama-sama uang yang terkumpul. Jumlah totalnya 170 ribu rupiah.
Lalu sore harinya, Kiran yang mengantri tiketnya sendiri dan membeli popcornnya sendiri. Wah, senangnya bukan main anak itu. Konsep menabung ini akan kami terus terapkan kepada Kiran dengan harapan semoga ketika dewasa nanti, menabung akan menjadi kebiasaan baiknya.
Lalu sore harinya, Kiran yang mengantri tiketnya sendiri dan membeli popcornnya sendiri. Wah, senangnya bukan main anak itu. Konsep menabung ini akan kami terus terapkan kepada Kiran dengan harapan semoga ketika dewasa nanti, menabung akan menjadi kebiasaan baiknya.
#level2
#bunsayiip
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
Melatih Kemandirian Anak #7
Rabu ini kami berencana keluar rumah, tetapi karena satu dan
lain hal, agenda tersebut terpaksa kami batalkan. Jadi Kiran tetap beraktiftas
seperti biasa di rumah, mengerjakan Simple Stepsnya, termasuk mencuci piring
sehabis makan. Di awal-awal saya membiasakan tanggung jawab ini, kiran sempat
protes, ”Why do I always have to wash the dishes?” saya jelaskan lagi, karena
semua orang yang menggunakan alat makan, harus bertanggung jawab membuatnya
bersih kembali.
Keesokan harinya Kiran mengajukan penawaran, “I want to wash
the plate later after playing”. Kebetulan di rumah saya banyak sekali semut,
sehingga tidak lama piringnya di tinggalkan di meja, semut langsung
mengerubungi. Lalu saya ajak Kiran melihat apa yang terjadi dan bertanya kepada
Kiran menurutnya bagaimana. Setelah itu Kiran tidak lagi menawar ketika mencuci
piring. Namun, ia meminta saya menemaninya di dapur, takut ada kecoa ceunah
hahaha. Okeh lah nak, yuk, bunda temani.
#level2
#bunsayiip
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
Melatih Kemandirian Anak #6
Di keluarga kami, hari mencuci adalah hari Rabu. Tetapi
karena Rabu besok saya dan Kiran ada agenda keluar rumah, jadi hari mencuci dipindah
hari Selasa ini. Meskipun masih 7 tahun, Kiran sudah saya libatkan dalam proses
mencuci baju. Mulai dari mensortir baju berwarna, baju putih dan celana,
merendam cuci, memutar mesin, dan menjemur baju. Bahkan jika baju putihnya
terkena noda karena Kiran izin bermain tanah atau hujan, ia wajib menyikat
bajunya sendiri. Meskipun buntut-buntutnya saya juga yang membersihkan (sikatan
anak-anak itu kurang bersih ya), tetapi paling tidak ia tahu kalau ia harus
bertanggung jawab membersihkan bajunya kalau kotor.
Apakah Kiran sukarela melakukannya? Tergantung moodnya.
Kalau moodnya sedang bagus ia akan dengan sukarela membantu, tetapi jika sedang
mood swing, perlu diingatkan untuk membantu saya menjemur pakaian. Tetapi tidak
apa-apa. Learning is a journey, not a race hehe.
#level2
#bunsayiip
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
Melatih Kemandirian Anak #5
Senin pagi ini kami sudah kembali ke Jakarta. Kiran pun
sudah melakukan Simple Steps nya kembali yaitu: menyiram tanaman, menyapu
latar, membereskan kamar, menyiapkan sarapan, dan mandi pagi. Hari ini, saya
sedang sibuk di dapur, jadi saya tidak sempat membantu Kiran membereskan kasur.
Kiran bilang kepada saya bahwa ia bisa membereskan kasurnya sendiri (terkadang
Kiran memang membereskan kasur sendiri atau terkadang meminta bantuan
saya/ayahnya). 15 menit kemudian, tidak terdengar suara dari kamar,biasanya kalau
selesai membereskan kasur, Kiran akan bilang “im done buunn”. Tapi kali ini
tidak ada suara sama sekali. Ketika saya longok ke kamar, ternyata ia sedang
bermain sendiri dan menarik semua seprei. Kiran bilang ia sedang bermain
terowongan dan ia akan membereskan sepreinya sendiri. Namun, ternyata setelah
dicoba, memasukkan seprei ke kasur itu cukup menantang untuk Kiran. Setelah
mencoba berkali-kali dan hampir kesal sendiri, akhirnya ia bisa membereskan
seprei sendiri ke kasur. Reviewnya setelah itu?
"It is really hard to make the
bed from the beginning. I am going to be careful when playing on the bed next
time."(hahaha).
#level2
#bunsayiip
#tantangan 10hari
Sunday, July 23, 2017
Melatih Kemandirian Anak #4
Melatih Kemandirian Iman
Minggu ini kami masih berada di Bandung. Selain mandi, makan, memilih baju, dan mencuci piring sendiri, Kiran juga masih berlatih kemandirian sholat sendiri. Namun, karena masih banyak orang, Kiran masih menawar waktu ketika saya ingatkan (harus diajak diskusi lagi soal sholat diawal waktu) dan dia juga sedang bermain dengan sepupunya. Akhirnya sesuai waktu yang disepakati, Kiran mengajak sepupunya untuk sholat bersama. Ia menolak untuk berjamaah dengan saya karena bunda lama sholatnya ceunah hehe. Semoga kemandirian iman anak saya akan segera tumbuh.
#level2
#bunsayiip
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
Melatih Kemandirian Anak #3
Melatih Kemandirian Iman Anak
Selama 2 hari ke depan ini kami akan berada di Bandung karena ada acara keluarga di rumah mertua. Berhubung rumah mertua ada banyak orang selama 2 hari, maka kami tidak mengharuskan Kiran untuk melakukan Simple Stepsnya atau tanggung jawab yang ia biasa lakukan di rumah. Tetapi paling tidak ada beberapa yang masih Kiran harus lakukan ketika berada di rumah neneknya.
Kiran sudah masuk usia 7 tahun, sudah saatnya diajarkan sholat 5 waktu. Selama di rumah, biasanya Kiran akan sholat berjamaah dengan saya. Sholat yang Kiran selalu coba kerjakan adalah Dzuhur dan Maghrib. Subuh, Ashar, dan Isya masih kadang-kadang saja (masih harus diingatkan). Selama di Bandung, Kiran akan mengajak saudara sepupunya untuk sholat bersama-sama. Semoga semakin besar, kemandirian iman Kiran akan semakin terlatih.
#level2
#bunsayiip
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
Saturday, July 15, 2017
Melatih Kemandirian Anak #2
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata mandiri adalah
man·di·ri a dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain: sejak kecil ia sudah biasa -- sehingga bebas dari ketergantungan pada orang lain;
ke·man·di·ri·an n hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
man·di·ri a dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain: sejak kecil ia sudah biasa -- sehingga bebas dari ketergantungan pada orang lain;
ke·man·di·ri·an n hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Mengacu pada definisi tersebut kemandirian memang harus sedini mungkin diajarkan kepada anak agar kelak ian dewasa ia akan bisa berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada orang tuanya baik dan bisa mengambil keputusan sendiri.
Selain dari list simple steps atau list tanggung jawab yang kami coba terapkan kepada Kiran semenjak usia 4 tahun, kami juga selalu melibatkan Kiran dalam mengambil keputusan. Mengapa kami libatkan? Karena kami mau agar Kiran ketika besar nanti terbiasa untuk mempunyai pendapatnya sendiri dan tidak ikut-ikutan orang lain. Semenjak usia 2 tahun, Kiran sudah kami biasakan memilih pakaiannya sendiri. Sehingga sampai sekarang saya sudah tidak mengurus lagi pakaian yang akan dia pakai (walau saya sering geleng2 kepala melihat kombinasi warna baju yang ia pakai). Hal apapun yang memerlukan keputusan, kami selalu melibatkan Kiran.
Semoga yang kami lakukan sekarang ini bisa bermanfaat dalam melatih Kiran untuk menjadi seorang pemelajar mandiri.
#level2
#iipbunsay
#tantangan10hari
Friday, July 14, 2017
Melatih Kemandirian Anak #1
Tema game Bunsay yang kedua ini sangat menarik untuk saya. Sehari sebelum di launching oleh para fasilitator, saya baru saja dimarahi oleh ibu saya karena membiarkan anak saya yang berusia 7 tahun untuk mandi sendiri hihihi. Dan ketika saya baca materi yang diberikan, ternyata isinya tentang kemandirian anak. Wah, pas sekali nih, dalam hati saya. Langsung saya kirimkan materi tersebut ke ibu saya agar beliau membacanya hehe.
Terus terang saya belum membahas lebih detail tentang kemandirian apa yang saya dan suami inginkan dari Kiran. Rencananya wiken ini baru akan saya list down kemandirian apa saja yang kami harapkan muncul dari anak kami itu. Tetapi sejak anak kami berusia 4 tahun, kami sudah memperkenakan dengan tanggung jawab. Kami menyebutnya Simple Steps. Seiring berjalannya usia, Simple Steps Kiran pun bertambah. Yang Kiran harus lakukan adalah:
1. Bangun tidur pagi
2. Membereskan kasur
3. Menyiram tanaman
4. Menyapu lantai depan
5. Mandi sendiri
6. Menyiapkan sarapan sendiri
7. Mencuci piring sendiri
8. Menyiapkan keperluannya di tas setiap akan pergi (baju ganti, topi, botol minum).
Meskipun sudah dilakukan setiap hari, tetapi ada kalanya Kiran menawar dan kami masih harus selalu mengingatkan.
Untuk kemandirian yang kami sedang berusaha untuk kiran tingkatkan beberapa hari ini adalah menyapu lantai sembari menaruh sepatu dan sendal yang ada di lantai ke rak sepatu di depan rumah. Kami membuat Kiran sebagai "Porch Manager".
Tetapi memang kami masih harus memberikan semangat dan terus menjelaskan agar Kiran lebih sukarela melakukannya karena itu merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan agar Kiran kelak bisa mandiri.
#level2
#bunsayIIP
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
Terus terang saya belum membahas lebih detail tentang kemandirian apa yang saya dan suami inginkan dari Kiran. Rencananya wiken ini baru akan saya list down kemandirian apa saja yang kami harapkan muncul dari anak kami itu. Tetapi sejak anak kami berusia 4 tahun, kami sudah memperkenakan dengan tanggung jawab. Kami menyebutnya Simple Steps. Seiring berjalannya usia, Simple Steps Kiran pun bertambah. Yang Kiran harus lakukan adalah:
1. Bangun tidur pagi
2. Membereskan kasur
3. Menyiram tanaman
4. Menyapu lantai depan
5. Mandi sendiri
6. Menyiapkan sarapan sendiri
7. Mencuci piring sendiri
8. Menyiapkan keperluannya di tas setiap akan pergi (baju ganti, topi, botol minum).
Meskipun sudah dilakukan setiap hari, tetapi ada kalanya Kiran menawar dan kami masih harus selalu mengingatkan.
Untuk kemandirian yang kami sedang berusaha untuk kiran tingkatkan beberapa hari ini adalah menyapu lantai sembari menaruh sepatu dan sendal yang ada di lantai ke rak sepatu di depan rumah. Kami membuat Kiran sebagai "Porch Manager".
Tetapi memang kami masih harus memberikan semangat dan terus menjelaskan agar Kiran lebih sukarela melakukannya karena itu merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan agar Kiran kelak bisa mandiri.
#level2
#bunsayIIP
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
Subscribe to:
Posts (Atom)